Kamis, 16 Mei 2013

LAPORAN PRAKTIKUM BK KARIR



LAPORAN PRAKTIKUM BK KARIR

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
“PRAKTIKUM BK KARIR”
Dosen Pengampu : Abdul Chamid, S.Pd. Kons






               Di susun oleh:
   Nama                           : Cici Siswanti
Kelas                            : 3 D
NIM                             : 1111 5000 12
Fakultas/jurusan         : FKIP/Bimbingan Konseling

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
Jl. Halmahera KM. 1 Kota Tegal – Telp/Fax (0283) 351082
KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat , Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan “LAPORAN 
PRAKTIKUM BK KARIR
” ini dalam bentuk maupun isinya yang telah didapat dari literature yang ada.
Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca guna memenuhi nilai Tugas Mata Kuliah yang Kami ambil yaitu “PRAKTIKUM BK KARIR ” yang diampuh oleh Abdul Chamid, S.Pd. Kons

Harapan saya semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik

Laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangatlah masih kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan baik kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini


Tegal   Desember 2012

Penulis







DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
         A.  Latar Belakang..............................................................................................
         B.  Pengertian Bk Karir......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
         A.  Pengertian Tes Kreaplin...............................................................................
         B.  Tujuan Tes Kreaplin.....................................................................................
         C.  Arah Karir.....................................................................................................
         C.  Pengertian Kecepatan dll..............................................................................
         D.  Sejarah Tes Kreaplin.....................................................................................
         E.  Aspek-Aspek Tes Kreaplin...........................................................................
BAB III HASIL PRAKTIKUM
         A.  Hasil Praktek..................................................................................................
         B.  Lampiran (lembar hasil)................................................................................




BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Perkembangan zaman, di era globalisasi  ini membuat pesatnya perkembangan ilmu pengetahun pula. Tidak terkecuali ilmu pengetahuan khususnya bimbingan konsleing. Semula ilmu ini hanya dikembangkan hanya untuk ilmu pendidikan semata. Yakni bagaimana peserta didik bisa mengembangkan bakat dan ilmu pengetahuannya secara optimal.
Dan sekarang, di era ini telah muncul bimbingan konseling khusus karir. Yakni bagaimana klien di arah agar sesuai dengan keingin dan apa yang dicita-citakan. Ditambah lagi dengan kemampuan setiap individu yang berbeda pastinya aka nada lebih di bagian ini dan juga daa kelebihan di bagian itu. Untuk dalam penanganny akan sedikit berbeda.
Oleh sebab itu “BK Karir” adalah proses pemberian bantuan kepada siswa dalam memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja, mampu mengambil keputusan sehingga yang bersankutan dapat mengelola pengembangan kariernya”. (Manrihu, 1988 : 18).
Dengan tujuan akhir bahwa klien dapat mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan tersebut bisa mengembangkan dan bahkan mengelola karirnya sesuai dnegan apa yang diinginkannya. Oleh sebab itu bimbingan karir sangat diperlukan sesuai dnegan defenisinya bahwa bimbingan karir adalah suatu proses usaha membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya seperti : bakat, minat, kelebihan dan kekurangannya serta mampu memperkenalkan seluk beluk dunia kerja dan berbagai jenis pekerjaan yang diminatinya sesuai dengan cita-cita para siswa.
Namun dalam hal pemeberina bantuan yang akan dilakukan oleh seorang konsleor kepada kliennya ini harus memiliki tujuan yang jelas dan juga sesuai dengan program. Untuk itu seorang konselor dituntut untuk bisa menyusun program secara baik dan tepat. Beranjak dari alasan tersebutlah, maka program bimbingan konsleing memiliki tempat yang snagt trategis dalam mengembangkan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan disekolah serta tujuan pendidikan secara umum yakni akhirnya bisa berkarir. Oleh sebab itu lah dalam bab ini akan di bahas secara singkat bagaimana program dalam mengemabngkan bimbingan karir.
B.     Pengertian Bimbingan Karier menurut Para Ahli
a.       Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
b.      Menurut Marsudi (2003:113) 
Bimbingan karir adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.
c.       Menurut National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973
Bimbingan karier diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6).
d.      Menurut  Rochman Natawidjaja (1990: 1) 
Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.
e.       Menurut Mohamad Surya (1988:31)

Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Tes Kreaplin
Tes kreaplin adalah kertas yang berisi berbagai tahap penyelesaian kombinasi angka yang pada intinya akan menilai aspek kepribadian, daya tahan kompetensi, dan yang lainnya. Kemudian hasil dalam bentuk grafis dan skor tes akan disesuaikan dengan kebutuhan tes makhluk / perekut. Pauli dan tes kreaplin itu identik, dan banyak yang menyebutnya sebagai kertas tes, dan memandang demikian, karena jumlah yang akan bekerja sangat banyak dan dalam lembaran besar, sehinnga majalah menyerupai koran, kertas yang disebut, jika anda akan menghadapi kertas tes, sebenarnya anda akan menghadapi tes Pauli dan Kreaplin.
B.     Tujuan Tes Kreaplin
Tujuan tes kreaplin adalah untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu yaitu :
a)      Aspek ketahanan (tahan) – Pada tes ini akan menguji seberapa tangguh seseorang dalam menyelesaika masalah rumit dan ambigu, dalam terbatas dan bagaimana tingkat stabilitas.
b)      Aspek akan atau hendak indivudu – Tes ini akan mengukur kemauan seseorang dan motifasi sambil melakukan hal-hal rumit yang biasanya khusus untuk tes ini diilustrasikan dalam bentuk angka dan perhitungan pola nomor, baik operasi nomor dalam Midle, untuk maju.
c)      Aspek Emosi – Tes ini mengukur kemampuan seseorang untuk mengurangi dan mengendalikan ketika sedang ditekan dengan bekerja di fase dan tahapan yang tahap sangat lembut.
d)     Aspek penyesuain – Tes ini dapat digunakan untuk mengukur kecepatan seseorang dalam menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan sesuatu yang mungkin benar-benar baru.
e)      Aspek stabilitas tinggi – Mengukur tingkat stabilitas diri tingkat ke tingkat tes, karena tes Pauli dan Kreaplin memiliki folder beberapa anak dan jenis, bisannya dalam beberapa tahap tes.
Pada tes ini pada kenyataanya anda hanya diminta untuk melakukan matematika sederhana yaitu menambah deretan angka. Tapi masalahnya adalah jumlah baris angka yang diberikan sangat banyak dalam jumlah lembar kertas. Jadi tes ini juga dikenal dengan “tes koran” istilah ini membutuhkan konsentrasi, ketepatan, kestabilan emosi dan daya tahan yang sangat baik. Kesalahan yang anda buat menunjukan anda orang yang tidak berhati-hati, tidak akurat, dan kurang ulet cukup untuk stress atau tekanan pekerjaan.
C.    Arah Karir
Menurut Sukardi (1993:5), “pilihan setiap jabatan adalah suatu tindakan ekspresif yang memantulkan motivasi,pengetahuan, kepribadian dan kemampu an seseorang”
Konsep perkembangan dan pemilihan pekerjaan atau arah karier menurut Ginzberg dikelompokkan dalam tiga unsur yaitu proses (bahwa pilihan pekerjaan itu merupakan suatu proses), irreversibilitas (bahwa pilihan pekerjaan itu tidak bisa diubah atau dibalik), kompromi (bahwa pilihan pekerjaan itu merupakan kompromi antara faktor-faktor yang main yaitu minat, kemampuan, dan nilai), dan optimisasi yang merupakan penyempurnaan teori (individu yang mencari kecocokan kerja.

D.    Pengertian Kecepatan dll
Tes kreaplin dimaksudkan untuk mengukur maximum performance seseorang. Oleh karenanya tekanan skoring dan interpretasi lebih didasarkan pada hasil test secara obyektif bukan pada arti proyektifnya.
Dari hasil penghitungan obyektif. Dapat diinterprestasikan 4 hal :
a)      Faktor kecepatan (speed factor)
b)      Faktor ketelitian (accuracy factor)
c)      Faktor keajekan (rithme factor)
d)     Faktor ketahanan (ausdeur factor)

Tes kraepelin dapat digunakan untuk menentukan tipe performance seseorang, misalnya :
Hasil penjumlahan angka yang sangat rendah, dapat mengindikasikan gejala depresi mental
Terlalu banyak salah hitung, dapat mengindikasikan adanya distraksi mental. Penurunan grafik secara tajam, dapat mengindikasikan epilepsi atau hilang ingatan sesaat waktu tes. Rentang ritme/grafik yang terlalu besar (antara puncak tertinggi & terendah) dapat mengindikasikan adanya gangguan emosional.Tes kraepelin merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui bakat (kemampuan) seseorang dalam bekerja.

Faktor-faktor dan pengertian yang dapat diungkap melalui tes ini adalah:
a)      Kecepatan Kerja (Pan-ker) Yang ditunjukkan pada berapa prestasi yang dicapai dalam mengerjakan tes.
b)      Ketelitian Kerja (Tian-ker) Yang ditunjukkan pada berapa kesalahan (salah maupun terloncat) yang diperbuat dalam mengerjakan tes.
             pengerjaan tes.
c)      Keajegan Kerja (Jan-ker) Yang ditunjukkan pada irama kerja seseorang dalam mengerjakan tes.
d)     Ketahanan Kerja (Han-ker) Yang ditunjukkan oleh garis ausdaner dalam mengerjakan tes.

E.     Sejarah Tes Kreaplin
Tes kreaplin diciptakan oleh seorang psikiater jerman bernama Emil  Kreaplin pada Tahun 1856-1926. Alat tes ini terlahir karena adanya dasar pemikiran dari fakor-faktor yang khas pada sensori sedrhana, sensori motor, perceptual dan tingkah laku. Pada mulannya merupakan tes kepribadian. Namun dalam perkembangannya telah berubah menjadi tes bakat, dengan cara merubah tekanan sekoring dan interpretasi. Satu hal yang anda perlu ketahui bahwa alat tes ini akan mengungkap beberapa factor bakat diantaranya; kecepatan, ketelitian, keajegan dan ketahan kerja didalam ketekanan.
Emil Kreaplin dilahirkan pada tanggal 15 februari 1856 di Neustrelitz dan wafat pada tanggal 7 Oktober 1926 di Munich. Ia menjadi dokter di Wurzburg tahun 1878, lalu menjadi dokter di rumah sakit jiwa Munich. Pada tahun 1882 ia pindah ke Leipzig untuk bekerja dengan  Wundt yang pernah menjadi kawanannya semasa mahasiswa. Dari tahun 1903 sampai meninggalnya ia menjadi professor psikiatri di Munich dan sekaligus menjadi direktur klinik tersebut.
 Emil Kreaplin adalah psikiatris yang mempelajari gambaran dan klasifikasi penyakit-penyakit kejiwaan yang disebut sebagai Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA). Emil Kreaplin percaya bahwa jika klasifikasi gejala-gejala penyakit kejiwaan dapat diidentifikasi maka asal usul dan dan penyebab penyakit kejiwaan tersebut akan mudah diteliti.
F.     Aspek - Aspek Tes Kreaplin
Alat tes ini terlahir karena adanya dasar pemikiran dari faktor-faktor yang khas pada pada sensori sederhana, sensori motor, perceptual dan tingkah laku. Pada mulannya merupakan tes kepribadian. Namun dalam perkembangannya telah berubah menjadi tes bakat dengan cara merubah tekanan scoring dan interpretasi. Satu hal yang perlu anda ketahui bahwa alat tes ini akan mengungkap akan mengungkap beberapa factor bakat diantaranya; kecepatan, ketelitian, keajegan dan ketahan kerja didalam ketekanan. Kraepelin menjadi terkenal terutama karena penggolongannya mengenai penyakit kejiwaan yang disebut psikosis. Ia membagi psikosis dalam dua golongan utama yaitu dimentia praecox dan psikosis manic-depresif. Dimentia praecox merupakan gejala awal dari penyakit kejiwaan yang disebut schizophrenia. Kreaplin juga dekenal sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode psikologi untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan kejiwaan. Salah satu tes yang diciptakannya dikenal dengan nama tes Kreaplin. Tes tersebut banyak digunakan oleh para sarjanah psikologi di Indonesia pada era tahun 1980an. Menurut Dr. J. de Zeeuw, tes Kraepelin digolongkan sebagai tes yang mengukur faktor – faktor khusus non intelektual (tes konsenterasi). Sedangkan menurut Anne Anestesi, tes Kraepelin merupakan tes kecepatan. Ini ditunjukan dengan banyaknya soal yang dibatasi waktu dimana testi dipastikan tidak dapat menyelesaikan seluruh soal. Jadi pada tes Kraepelin memang testi tidak diharapkan untuk menyelesaikan seluruhnya setiap lajur. Yang dilihat disini adalah kecepatan kerja testi. Selain kecepatan kerja faktor – faktor lain yang diungkapkan adalah ketelitian, konsenterasi dan stabilitas kerja. Aspek – aspek yang berpengaruh bermacam – macam, misalnya persepsi visual, konseptual, koordinasi senso-motorik, pushing power, ketahanan, learning effect.



BAB III
HASIL PRAKTIKUM
A.    Hasil praktek
Arah Karir
  1. Kecepatan
Pekerjaan dengan menggunakan kecepatan seperti:
·           Jurnalis
·           Produksi
·           Rental
·           Marketing bank
·           Bisnis dll.
  1. Ketelitian
Pekerjaan dengan menggunakan ketelitian seperti:
·           Designer
·           Kasir
·           Manajemen
·           Sekretaris, dll.
  1. Kestabilan
Pekerjaan dengan menggunakan kestabilan seperti:
·           Penyelam
·           Pendaki
·           Sopir dll.
  1. Ketahanan
Pekerjaan dengan menggunakan ketahanan seperti:
·           Polwan
·           Pramugari
·           Kowat
·           Pekerja Lapangan
·           Penyanyi, dll.













1.      Nama siswa     :
Nama               : Koko Ardianto
Kelas               : 3 F
Sekolah           : SMP 03 BREBES

a)      Kecepatan Kerja         : 569 : 50 = 11,38 = PP 50
b)      Ketelitian Kerja           : Salah 2 = PP 95
c)      Kestabilan Kerja         : Tertinggi 17 – Terendah 8  = 9 = PP 75
d)     Ketahanan Kerja/Grafik          :

2.      Saran Karir      :
Menurut dari hasil tes kreaplin di dalam kecepatan dalam bekerja mendapat skor 50 dengan kategori (sedang), dalam ketelitian bekerja mendapat skor 95 dengan kategori (sangat teliti), dan dalam kestabilan bekerja mendapat skor 75 dengan kategori (tinggi).
Jadi Koko Ardianto lebih lebih cocok berprofesi sebagai seorang pembisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh individu/sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tujuan Bisnis Setiap Bisnis atau perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.








1.      Nama siswa     :
Nama               : Teguh Hamdan Rp
 Kelas              : 3 F
Sekolah           : SMP 03 BREBES

a)      Kecepatan Kerja         : 550 : 50 = 11 = PP 50
b)      Ketelitian Kerja                      : Salah 3 = PP 90
c)      Kestabilan Kerja         : Tertinggi 17 – Terendah 7 = 10 = PP 75
d)     Ketahanan Kerja/Grafik          :

2.      Saran Karir      :
Menurut dari hasil tes kreaplin di dalam kecepatan dalam bekerja mendapat skor 50 dengan kategori (sedang), dalam ketelitian bekerja mendapat skor 90 dengan kategori (sangat teliti), dan dalam kestabilan bekerja mendapat skor 75 dengan kategori (tinggi).
Jadi Teguh Hamdan Rp lebih lebih cocok berprofesi sebagai seorang wartawan atau Junarlis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.





1.      Nama siswa     :
Nama               : Cita Dewi
Kelas               : 3 D
Kuliah             : Universitas Pancasakti Tegal

e)      Kecepatan Kerja         : 487 : 50 = 9,74 = PP 25
f)       Ketelitian Kerja           : Salah 2 = PP 95
g)      Kestabilan Kerja         : Tertinggi 17 – Terendah 6 = 11 = PP 50
h)      Ketahanan Kerja/Grafik          :

2.      Saran Karir      :
Menurut dari hasil tes kreaplin di dalam kecepatan dalam bekerja mendapat skor 25 dengan kategori (rendah), dalam ketelitian bekerja mendapat skor 95 dengan kategori  (sangat teliti), dan dalam kestabilan bekerja mendapat skor 50 dengan kategori (sedang).
Jadi Cita Dewi lebih lebih cocok berprofesi sebagai seorang kasir adalah merupakan suatu sistem yang membantu para penjual yang memudahkan melayani para konsumen  untuk membayar kebutuhan belanjanya. Oleh karena itu seorang kasir dalam pelayanan transaksi pembayaran yang dilakukan oleh kasir harus benar-benar diperhatika dan harus menghitung sesuai dengan jumlahnya. Seorang kasir hendaknya mempunyai sikap yang sopan dan ramah kepada pelanggannya, sehingga para konsumen merasa puas dengan pelayanannya yang di lakukan oleh kasir.

1 komentar: